MUSHOLA MIFTAKHUL KHOIR

sabar kusnan sabar

Sabtu, 21 April 2018

PROFIL DAN SEJARAH SINGKAT MUSHOLA MIFTAKHUL KHOIR


Mushola Miftahul Khoir termasuk salah satu Mushola yang paling tua di antara tiga mushola priskuba lainnya terbukti sudah 8 generasi tongkat estafet kepemimpinan imam berlangsung di mushola ini mulai dari kyai juwid/kyai sumi(talang anak) yg merupakan tokoh awal pendiri mushola miftakhul khoir lalu generasi penerusnya kyai zaed lalu generasi berikutnya kyai zenuri bapakya haji wawi lalu generasi berikutnyA kyai haji ambari lalu kyai tafsir lalu kyai haji muhamad,   lalu ustadz suhadi dan ustadz kherudin hingga genrasi yg sekarang  tongkat estafet kapemimpinan imam di pegang oleh saudara taufik dan mas slamet raharjo
Cerita ini di tulis  berdasarkan cerita dari nyai sahroni yg merupakan anak dari kyai haji ambari dan kisah dari haji wawi yang merupakan anak dari kyai haji zaenuri, mushola miftakhul khoir ini  sudah mengalami 4x perombakan hingga perombakan yg terakhir terjadi pada tanggal 22-6-1987 hingga sekarang belum ada perombakan bangunan besar2an
Dulu mushola ini pertama kali di bangun letaknya di sebelah barat sampingnya rumah mba maryam/imron dan di bangun di atas tanah bpk wasjan adapun bpk wajan adalah bapaknya h. Ambari, istrinya wasjan bernama ihu BEDRO, Namun karena daerah situ sering kebanjiran bila musim hujan datang akhirnya oleh Kyai Haji Ambari atas  perintah ayahnya  mushola dipindah ke tanahnya bpk wasjan  yg lain yg bebas banjir yaitu tanah nushola yg sekarang
Adapun bpkwasjan adalah ortu dari Kyai haji ambari.
Ada yang menarik di antara kisah-kisah para imam mushola Miftahul Khoir ini yaitu kyai haji Ambari yang mempunyai nama asli madri bin wasjan  di panggil ambari karena talang anak, anak pertama Beliau bernama  ambari yang meninggal duluan ketika masih kecil, beliau kyai haji ambari adalah seorang yang a'lim, guru ngaji, tokoh yg di segani dan mempunyai "KAROMAH" yaitu air ludahnya bisa di jadikan obat buat masyarakat yg sedang sakit luka luka
Pernah suatu hari ada masyarakat yg kakinya luka lebar terkena pacul dan di bawa ke h Ambari lalu oleh beliau di bacakan doa doa lalu di lidahku luka lukanya lalu di ikat pakai kain dan keesokan harinya lukanya langsung kering dan perlahan lahan sembuh, menurut kesaksian pasiennya katanya air ludahnya itu CEMEOS sekali seperti ES,
to be continued....

1 komentar: